Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Sikap Penting Generasi Muda yang Perlu Ditanamkan di New Normal

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
AkzoNobel Indonesia dan SOS Children's Villages Indonesia bekerja sama menyambut
AkzoNobel Indonesia dan SOS Children's Villages Indonesia bekerja sama menyambut "World Youth Skills Day" pada 15 Juli 2020
Iklan

Tempo.co, Jakarta - Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk berubah. Selain berdampak cukup signifikan pada sektor ekonomi dan sosial, wabah itu pun berimbas pada generasi muda yang tidak mendapatkan manfaat edukasi yang layak, finansial, kesempatan kerja, kesehatan serta kesejahteraan di usia mereka yang justru sedang berkembang.

Menyambut 'World Youth Skills Day' yang setiap tahun diperingati pada 15 Juli, AkzoNobel Indonesia bermitra dengan SOS Children’s Villages, membantu generasi muda siap menghadapi fase New Normal, dengan mengadakan sesi mentoring secara virtual bertemakan 'Ketangguhan Sikap dalam Menjalani Kenormalan Baru pasca Covid-19'.

World Skills Day tahun ini tengah dihadapkan pada tantangan. Diperkirakan hampir 70 persen pelajar dunia di berbagai level edukasi terpapar akan kebijakan kurikulum sekolah yang saat ini tutup akibat krisis pandemi. Sebelum terjadi krisis ini, generasi muda usia 15-24 tahun 3 kali lebih mudah terpapar pangangguran daripada orang dewasa, dan sering ada pada periode transisi sekolah-kerja yang berkepanjangan. Saat pandemi Covid-19 berakhir generasi muda diharapkan dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, sehingga perlu dibekali dengan keahlian yang mumpuni. Melalui pembekalan ini anak muda diharapkan lebih pandai dan tangguh dalam menghadapi tantangan yang dinamis di masa depan.

Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Indra Laban mengatakan timnya memahami fase new normal yang mau tidak mau turut mempengaruhi generasi muda. Paling berdampak adalah dalam memiliki keahlian dan kesulitan mendapatkan pekerjaan nantinya. "Sebagai bagian dari pilar AkzoNobel ‘People, Planet, Paint’, menggandeng SOS Children’s Villages kami menyelenggarakan pelatihan untuk memberdayakan generasi muda agar siap menghadapi dinamika era kenormalan baru,” kata Indra dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 15 Juli 2020.

Indra Laban, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) (kiri) berfoto bersama Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia (kanan), dan dua orang peserta mentoring saat peresmian perpanjangan kemitraan AkzoNobel dan SOS Children’s Village

Menjadi bagian dari inisiatif “Let’s Colour” yang dinaungi oleh AkzoNobel Cares, kemitraan dengan SOS Children’s Villages membantu mengubah kehidupan anak-anak dan generasi muda di seluruh dunia dengan memanfaatkan edukasi dan pengembangan untuk memberikan dampak positif terhadap masalah pengangguran pada anak muda.

“Kami sangat senang berkolaborasi dengan AkzoNobel sebagai mitra yang peduli dengan kesejahteraan anak-anak serta generasi muda,” kata Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.

Menurut Gregor, saat ini masyarakat menghadapi tantangan baru yaitu mempersiapkan generasi muda untuk memasuki era kenormalan baru setelah pandemi. SOS Children’s Villages selalu berkomitmen untuk memberikan bekal kepada anak-anak mencapai pribadi tangguh yang mampu berkontribusi di masyarakat. "Para ahli dari AkzoNobel membantu kami dalam membangun semangat positif anak-anak saat sesi virtual mentoring, sekaligus melatih kemampuan, keterampilan dan pengalaman untuk mencapai ketangguhan sikap,” kata Gregor.

AkzoNobel Indonesia dan SOS Children’s Villages Indonesia melatih lebih dari 150 Anak Muda untuk siap dengan kondisi new normal. Sesi pertama telah diadakan Juni 2020 lalu di Yogyakarta, dan sesi kedua diselenggarakan pada awal Juli di 9 lokasi SOS Children Village’s Indonesia (Jakarta, Yogyakarta, Flores, Lembang, Semarang, Bali, Medan, Meulaboh, dan Banda Aceh), melibatkan 9 komunitas, dengan peserta mencapai lebih dari 150 anak muda Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harapannya, kemitraan ini menginspirasi dan memberdayakan generasi muda di Indonesia untuk fokus pada target dan membantu mereka mencapainya dengan memberikan pembekalan sebelum memasuki dunia kerja. AkzoNobel memberikan pelatihan dan pengalaman kerja melalui painter academies, sekaligus mengembangkan keahlian profesional serta individual. Pelatihan ini membantu peserta agar nantinya mampu mendapatkan pekerjaan yang baik dan mengubah kehidupan menjadi lebih positif.

Fasilitator utama sesi online dan juga selaku AkzoNobel HR Director Indonesia & Papua New Guinea Vandy Makki menyampaikan AkzoNobel Indonesia terus mengembangkan berbagai cara baru dalam berkomunikasi dan memberdayakan anak muda sehingga program ini dapat terus berlangsung. Merespon pandemi yang terjadi dan bagaimana ini membawa kita semua memasuki era kenormalan baru, kami mencoba untuk menyajikan sesi mentoring online untuk anak muda di seluruh Indonesia. "Dalam sesi ini kami membekali mereka dengan kemampuan mengenai dunia bisnis, cara untuk beradaptasi dan berani menghadapi kegagalan,” kata Vandy.

Dengan pengawasan ketat dari para pembimbing dan fasilitator oleh SOS Children’s Villages, pada Februari awal tahun ini, telah diselenggarakan sesi untuk mengkomunikasikan sembilan kompetensi yang dibutuhkan agar menjadi karyawan yang lebih baik seperti, inisiatif, fleksibilitas, kerjasama tim, keinginan untuk belajar, kejujuran, cara berkomunikasi dengan baik, ketahanan, pengelolaan diri sendiri, dan pembawaan diri. “Kami percaya dengan pembaruan kemitraan hingga Oktober 2020 di Indonesia, komunikasi yang lebih intens diperlukan untuk memberdayakan generasi muda melalui program ini. Dengan menerapkan sesi virtual, kami percaya kemitraan ini bisa semakin efisien sekaligus menjangkau masyarakat dan area yang lebih luas lagi,” kata Vandy Makki.

Berikut adalah 5 sikap yang penting ditanamkan dalam new normal untuk generasi muda ala Akzonobel:

  1. Jangan berhenti belajar
    Mempelajari keterampilan baru atau meningkatkan keahlian adalah cara yang bagus untuk menaikkan nilai Anda.

  2. Mudah beradaptasi
    Dengan perubahan yang dinamis, maka penting penting untuk menyambut perubahan itu dan berjalan beriringan dengan perubahan.

  3. Jangan takut gagal
    Jangan takut mengambil keputusan dan risiko

  4. Kelincahan
    Ketangkasan dalam mempelajari hal baru dan melakukan perubahan

  5. Pantang Menyerah
    Terus dan tetap berjuang dalam kondisi apapun. Fokus dalam melihat hal positif.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

1 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

4 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.